LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORAGANIL II PEGENALAN ALAT LABORATORIUM


LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I
“ PEGENALAN ALAT LABORATORIUM”



 

   
          O  L  E  H  :
          KELAS G2



PROGRAM STUDI S1 FARMASI
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
MANDALA WALUYA
KENDARI
2017



BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
Pengenalan alat-alat praktikum penting dilakukan guna untuk keselamatan kerja dalam melakukan proses penelitian. Selain itu juga pengenalan alat praktikum bertujuan agar mahasiswa mengetahui nama dan fungsi dari alat-alat tersebut. Alat-alat praktikum sangat di butuhkan dalam proses penilitian atau pun praktikum terutama dalam proses praktikum kimia. Ada banyak sekali alat-alat yang digunakan dan mempunyai fungsi masing-masing didalam bidang keilmuan atau pun proses penilitian tentu alat-alat ini sangat di butuhkan sekali. Alat-alat laboratorium juga dapat berbahaya jika terjadi kesalahan dalam prosedur pemakaiannya. Maka diperlukannya pengenalan alat-alat laboratorium agar penggunaan alat tersebut dapat dipergunakan dengan fungsi dan prosedur yang baik dan benar, sehingga kesalahan yang terjadi dapat diminimalisir sedikit mungkin. Hal ini penting agar mendapatkan hasil penelitian yang baik dan benar. Data-data yang tepat akan meningkatkan kualitas penelitian seseorang.
Di dalam laboratorium dapat ditemukan berbagai macam alat yang terbuat dari kaca, pelastik, karet, logam dan lain-lain. Peralatan tersebut ada yang berfungsi sebagai wadah dan pengukuran volume. Wadah dan pengukuran volume ada yang ditera dengan telit, seperti alat ukur pipet volumetrik, pipet mohr, labu takar dan buret serta ada yang tidak perlu ditera dengan teliti. Pengukuran dengan alat-alat tersebut akan mempengaruhi hasil praktikum secara kuantitatif.
         Selain itu kebersihan dari alat dapat mempengaruhi hasil praktikum. Apabila alat yang akan digunakan tersebut tidak bersih, maka akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya pada alat tersebut masih tersisa zat kimia, maka zat tersebut dapat saja bereaksi dengan zat yang kita gunakan sesudahnya dan dapat mengakibatkan kegagalan dalam praktikum. Tentunya mengenal dan memahami alat laboratorium sangatlah penting bagi praktikan agar praktikum berjalan lancar.



B. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah :
1.    Agar praktikan mampu menjelaskan kegunaan alat-alat di laboratorium
2.    Agar praktikan mampu menggunakan alat-alat di laboratorium
3.    Agar mampu melakukan percobaan dengan cara dan urutan yang benar













BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Pekerjaan dalam laboratorium biasanya sering menggunakan beberapa alat gelas. Penggunaan alat ini dengan tepat penting untuk diketahui agar pekerjaan tersebut dapat berjalan dengan baik. Keadaan yang aman dalam suatu laboratorium dapat kita ciptakan apabila ada kemauan dari para pekerja, pengguna, maupun kelompok pekerja laboratorium untuk menjaga dan melindungi diri, diperlukan kesadaran bahwa kecelakaan yang terjadi dapat berakibat pada dirinya sendiri maupun orang lain disekitarnya. Tujuan dari praktikum pengenalan alat ini adalah untuk mengenal beberapa macam alat gelas yang sering digunakan dalam laboratorium dan penggunaanya (Ginting, 2010).
Pengenalan alat- alat praktikum penting dilakukan guna untuk keselamatan kerja dalam melakukan proses penelitian. Selain itu juga pengenalan alat praktikum bertujuan agar mahasiswa mengetahui nama dan fungsi dari alat-alat tersebut. Alat-alat praktikum sangat dibutuhkan dalam proses penelitian ataupun praktikum terutama dalam proses praktikum kimia banyak sekali alat-alat yang digunakan dan mempunyai fungsi masing-masing didalam bidang keilmuan atau pun proses penelitian tentu alat-alat ini sangat dibutuhkan sekali. alat-alat laboratorium juga dapat berbahasa jika terjadi kesalahan dalam prosedur pemakaiannya maka diperlukan pengenalan alat-alat laboratorium agar pengguanaan alat tersebut dapat dipergunakan dengan fungsi dan prosedur yang baik dan benar, sehingga kesalahan yang terjadi dapat diminimalisir sedikit  mungkin hal ini penting agar mendapatkan hasil penelitian yang baik dan benar, data – data yang tepat akan meningkatkan kualitas penelitian seseorang (Hokayuruke, 2013).
Alat-alat laboratorium yang digunakan dalam percobaan bermacam-macam diantaranya alat pemanas yang terdiri dari pembakar gas, kaki tiga, segitiga perselin, kasa, gegep, pemanas air, alat-alat perselin (cawan porselin dan pinggan porselin). Selain itu juga digunakan alat-alat gelas. Sebelum digunakan alat-alat gelas harus diperiksa dan kemudian dibersihkan. Alat-alat gelas diantaranya gelas wadah, sedangkan untuk mereaksikan zat digunakan gelas ukur, labu ukur (labu takar), pipet ukur (pipet gondok dan pipet mohr), dan buret. Sedangkan alat-alat lain seperti, pengaduk gelas, erlenmeyer, corong, semprot, kertas saring, timbangan dan lain-lain. Alat-alat gelas ini juga memiliki kegunaan dan fungsi masing-masing yang berguna untuk memudahkan praktikan dalam melaksanakan praktikum (Subroto, 2000).
Secara umum fungsi setiap alat diberikan karena tidak mungkin semua fungsi diutarakan dalam melakukan kegiatan di laboratorium. Untuk memudahkan dalam memahami alat-alat laboratorium, penulisan alat-alat diurut sesuai dengan abjad. Agar supaya alat-alat laboratorium dapat digunakan dalam waktu relatif lama dalam keadaan baik, perlu pemeliharaan dan penyimpanan yang memadai (Koesmadja, 2006).
Maka, dari penjelasan yang telah diuraikan diatas, dalam pelaksanaannya diharapkan kitadapat melakukan percobaan dengan baik, dimana selain memperkenalkan alat dan fungsinya kita juga harus mengetahui cara kerja dan sistematika penggunaan alat-alat tersebut secara tepat dan akurat, karena dengan mengetahui sistematika atau langkah-langkah penggunaan alat akan membuat praktikan tahu bagaimana mengatasi kesalahan-kesalahan yang dapat terjadi pada alat saat kita melakukan percobaan dilaboratorium (Mardani, 2007).
Eksperimen dan praktek laboratorium merupakan bagian dari pengajaran sains. Bekerja di laboratorium sains adalah suatu hal yang melibatkan benda nyata dan juga mengamati perubahan yang diamati. Ketika sains bergerak melampaui dunia pengalaman menuju generalisasi yang lebih abstrak yang memungkinkan penjelasan dan peramalan, pengalaman secara dekat adalah titik awal untuk generalisasi ilmiah dan pembuatan teori. Sehingga praktik laboratorium dan eksperimen merupakan bagian yang esensial dalam pengajaran sains sebagai produk ini (Wahyudi, 2011).




BAB III
METODE KERJA

A. Alat dan Bahan
        Alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu ,gelas kimia, gelas ukur, labu takar, labu hisap, tabung reaksi, erlenmeyer, pipet, lampu Bunsen, kertas saring, corong, corong buchner, corong pisah, termometer, buret, statif dan klem, labu destilasi, adaptor dcestilasi, kondensor, soxhlet, kawat kasa, desikator, dan oven.
      B. Prosedur Kerja
          Proses kerja pada praktikum Pengenalan Alat-alat laboratorium adalah sebagai berikut :
1.    Menyiapkan dan mengenali alat-alat laboratorium Kimia Organik.
2.    Mengenali fungsi dan kegunaan alat-alat laboratorium Kimia Organik.
3.    Dokumentasi alat-alat laboratorium Kimia Organik.









BAB IV
HASIL PENGAMATAN


Hasil praktikum pengenalan alat-alat laboratprium dapat di lihat pada table di bawah ini:
Tabel Hasil praktikum pengenalan alat-alat laboratorium.

NO
NAMA
GAMBAR

1.
Gelas kimia
       Description: https://tse4.mm.bing.net/th?id=OIP.BmttBzR51caKTrmu0jv7rAHaHa&pid=15.1&P=0&w=300&h=300

2.
Gelas ukur

Description: https://tse1.mm.bing.net/th?id=OIP.KlnCXGxsxy6fLcOyBJ9xkgAAAA&pid=15.1&P=0&w=300&h=300

3.
Tabung reaksi
Description: https://tse1.mm.bing.net/th?id=OIP.ymb43o2de0rDy_5wsTtfGgHaHa&pid=15.1&P=0&w=300&h=300

4.
Erlenmeyer
            Description: https://tse2.mm.bing.net/th?id=OIP.JzBnjUy1Z7tp04LJmjLIpAHaHa&pid=15.1&P=0&w=300&h=300 

5.
Pipet mikro
Description: https://tse3.mm.bing.net/th?id=OIP.WhD8Z02Mbt61LQwt0yigvQHaDu&pid=15.1&P=0&w=331&h=167

6.
Sikat tabung
Description: https://tse4.mm.bing.net/th?id=OIP.QdirQ3dTqtbIocCeoAVEBgHaFj&pid=15.1&P=0&w=208&h=157

7.
Lampu Bunsen
Description: https://tse1.mm.bing.net/th?id=OIP.-OcmN2V-Z91h0dFXjl5oRwHaKf&pid=15.1&P=0&w=300&h=300

8.
Labu Destilasi
Description: D:\HX0004-00536g.jpg

9.
Buret
Description: https://tse2.mm.bing.net/th?id=OIP.uUOvEuXYhl6Xg6xNAu5lRAHaLI&pid=15.1&P=0&w=300&h=300

10.
Klem Dan Statif
Description: https://tse1.mm.bing.net/th?id=OIP.QZfSCxjWwWiYdFTnNNQNtwHaHa&pid=15.1&P=0&w=300&h=300

11.
Corong
Description: https://tse2.mm.bing.net/th?id=OIP.pRLKeF2ZpQWq_1TSUZIr-QHaJH&pid=15.1&P=0&w=300&h=300

12.
Kertas Saring
Description: https://tse4.mm.bing.net/th?id=OIP.eQYox1KGwuwe5Lg_FxpC_gHaFz&pid=15.1&P=0&w=214&h=169




13.
Labu Hisap
Description: D:\images (2).jpeg
14.
Labu Takar
Description: D:\images (1).jpeg
15.
Corong Buchner
Description: D:\images (4).jpeg
16.
Corong Pisah
Description: D:\images (5).jpeg
17.
Termometer
Description: D:\images (3).jpeg
18.
Adaptor Destilasi
Description: D:\images (6).jpeg
19.
Soxhlet
Description: D:\images (7).jpeg
20.
Kondensor
Description: D:\unnamed (1).jpg
21.
Kawat Kasa
Description: D:\unnamed (2).jpg
22.
Desikator
Description: D:\300mm-eksykator-Szk-a-jar-12-dessicator-laboratorium-suszarka.jpg_640x640.jpg
23.
Oven
Description: D:\stainless-steel-samsung-single-oven-gas-ranges-nx58m9420ss-64_300.jpg









BAB V
PEMBAHASAN

Praktikum yang berjudul “Pengenalan Alat” ini membahas mengenai alat-alat yang akan di pergunakan pada praktikum kimia organik. Pada praktikum pertama ini, kami dikenalkan pada beberapa peralatan yang nantinya akan digunakan di praktikum mikrobiologi, diantaranya yaitu  gelas kimia, gelas ukur, labu takar, labu hisap, tabung reaksi, erlenmeyer, pipet, lampu Bunsen, kertas saring, corong, corong buchner, corong pisah, termometer, buret, statif dan klem, labu destilasi, adaptor destilasi, kondensor, soxhlet, kawat kasa, desikator, dan oven.
     Gelas kimia berdiameter besar dengan skala sepanjang dindingnya, terbuat dari kaca borosilikat yang tahan panas, berfungsi untuk mengukur volume larutan yang tidak memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi, menampung zat kimia, memanaskan cairan dan media pemanasan cairan. Cara menggunakannya yaitu dibersihkan, dikalibrasi, lalu dikeringkan dengan lap.
Gelas ukur berupa gelas tinggi dengan skala disepanjang dindingnya, terbuat dari kaca atau plastik yang tidak tahan panas, berfungsi untuk mengukur volume larutan tidak memerlukan  tingkat  ketelitian yang tinggi dalam jumlah tertentu. Selain itu juga gelas ukur memiliki fungsi untuk mengukur volume larutan.
Labu takar terbuat dari jenis gelas boroksilat, mempunyai mulut labu dengan ukutran standar yang dilengkapi dengan tutupnya. Tutup labu dapat terbuat dari gelas asah atau teflon. Digunakan untuk mengambil zat dengan volume tertentu dengan ketelitian tinggi.
Labu hisap digunakan bersamaan dengan corong buchner. Labu hisap berguna unuutuk mempercepatpenyaringan dengan bantuan pengisapan.
Erlenmeyer berupa gelas yang diameternya semakin ke atas semakin  kecil dengan skala sepanjang dindingnya, berfungsi untuk menyimpan dan memanaskan suatu koloni. Cara menggunakannya yaitu dibersihkan, dikalibrasi, lalu dikeringkan dengan lap. Kemudian suatu larutan dimasukkan lalu dititrasi, kemudian digoyangkan memutar labu erlenmeyernya larutan, menampung filtrate hasil  penyaringan, dan menampung titran ( larutan yang dititrasi) pada proses filtrasi.
Statif dan klem merupakan alat yang yerbuat dari besi dan dipergunakan untuk menyusun peralatan gelas, misalnya pada pengerjaan titrasi, destilasi+, refluks dan sebagainya.
Buret adalah suatu alat gelas yang berbentuk pipa panjang dengan pembagian skala yang dilengkapi dengan kran. Dipakai untuk proses titrasi/mengukur volume titran yang digunakan.
Termometer digunakan untuk mengukur suhu saat melakukan percobaan. Di laboratorium kimia, ada bebagai jenis termometer dan digunakann sesuai kebutuhan pengukuran suhu.
   Corong dibagi menjadi dua jenis yakni corong yang menggunakan karet atau plastik dan corong yang menggunakan gelas. Corong digunakan untuk memasukkan atau memindahkan larutan dari satu tempat ke tempat lain dan digunakan pula untuk proses penyaringan setelah diberi kertas saring pada bagian atas.
   Corong buchner terbuat dari porselen atau gelas boroksilat. Corong penggunaannya dibantu dengan labu hisap yang dihubungkan dengan pompa hisap/vakum. Diameter corong buchner 26-380 mm. Corong mempunyai dasar yang berpori kasar dan jika akan digunakan harus diletakkan kertas saring yang mempunyai diameter sama dengan ncorong atau lempeng berpori. Corong buchner digunakan untuk menyaring dengan cepat terutama jika digunakan pelarut yang mudah menguap.
   Corong pisah terbuat dari gelas boroksilat, tidak berwarna dan amber.berbentuk kerucut (buah peer) bulat dan silinder, dilengkapi dengan kran dan tutup yang terbuat dari bahan gelas atau teflon. Mempunyai kapasitas 50-200 ml. Corong pisah mempunyai tangkai bermacam-macam ada yang bertangkai pendek, panjang dilengkapi dengan penyambung gelas asah standar, dilengkapi dengan pengatur tetesan. Fungsi dari corong pisah adalah untuk ekstraksi zat, dapat pula mengatur aliran zat cair pada proses kromatografi kolom dan reaksi kimia lainnya.
   Adaptor destilasi digunakan untuk destilasi larutan. Pada bagian atas terdapat karet penutup dengan sebuah lubang sebagai tempat termometer. Labu destilasimemiliki beberapa bentuk dan digunakan tergantung pada jenis destilasinya.
   Kondensor mempunyai bentuk panjang yang berbeda-beda sesuai dengan kegunaan masing-masing. Kondensor terbuat dari gelas boroksilat, umumnya dapat dirangkai dengan alat gelas lain untuk berbagai keperluan. Kondensor digunakan uuntuk mendinginkan uap yang terjadi pada proses reaksi, siintesa atau pada sistem destilasi, ekstraksi, saponifikasi, esterifikasi, metilasi dan sebagainya.
   Soxhlet untuk mengekstraksi zat padat dengan menggunakan cairan atau ekstraksi padat-cair dengan bantuan pemanasan dan pendingin balik. Proses soxhletasi berlangsung kontinu atau terus-menerus.
   Kertas saring digunakan untuk menyaring cairan dari pengotor padat ataupun menyaring padatan dari solven.
   Kawat kasa sebagai alas atau untuk menahan labu atau beaker pada waktu pemanasan menggunakan pemanasbunsen
   Bunsen burner digunakan untuk memanaskan larutan dan dapat pula digunakan untuk sterilisasi dalam suatu proses.
   Desikator digunakan untuk menyimpan bahan-bahan yang harus bebas air dan mengeringkan zat-zat dalam laboratorium. Dikenal dua jenis desikator yaitu desikator biasa dan desikator vakum.
   Oven digunakan untuk mengeringkan alat-alat sebelum digunakan dan digunakan untuk mengeringkan bahan yang dalam keadaan basah.
BAB VI
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1.      Alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu , gelas kimia, gelas ukur, labu takar, labu hisap, tabung reaksi, erlenmeyer, pipet, lampu Bunsen, kertas saring, corong, corong buchner, corong pisah, termometer, buret, statif dan klem, labu destilasi, adaptor dcestilasi, kondensor, soxhlet, kawat kasa, desikator, dan oven.
2.      Masing-masing alat praktikum memiliki fungsi dan penggunaan yang berbeda-beda. Seperti gelas kimia berfungsi untuk mengukur volume larutan yang tidak memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi, menampung zat kimia, memanaskan cairan dan media pemanasan cairan.
B. Saran
             Dalam melakukan praktikum, praktikan harus megetahui fungsi dan cara kerja masing-masing alat yang ada pada laboratorium agar terhindar dari kegagalan dalam melakukan praktikum.
DAFTAR PUSTAKA

Ginting. 2009. Kimia Universitas Asas dan Struktur, hlm 325 dan 331.  Binarupa Aksara. Jakarta.

Hokayuruke, 2013. Penuntun Praktikum Kimia Organik 2. Fakultas Pertanian  Universitas Lambung Mangkurat. Banjarbaru.

Koesmadja, 2006. Kimia Dasar.  Erlangga. Jakarta.

Mardani, 2007. Intisari Kimia Farmasi Edisi Kedua. Buku Kedokteran EGC. Jakarta
Subroto, J., 2000. Buku Pintar Alat Laboratorium. Aneka. Solo

Related Posts

There is no other posts in this category.